:::: MENU ::::

Sunday, 30 October 2016

Suasana kantor menjelang siang sudah mengandung aroma liburan walaupun akhir pekan masih beberapa hari lagi. Sudah terbayang rencana untuk liburan bersama istri dan kedua anak saya. Sungguh-sungguh indah bayangan liburan diakhir pekan bersama keluarga, sekejap sirna dengan terdengar suara sepatu “cethok-cethok “  diiringi dengan panggilan dari atasan.

“ Mas Zusuf, panjenengan ada dinas ke magelang besok ya selama 2 hari! Ini surat tugasnya…” sebagai anak buah saya harus patuh kepada atasan kemudian saya jawab dengan tegas

“Siap Pak!” pikiran saya kosong seolah-olah semua bayangan liburan akhir pekan sirna seketika. Walaupun saya masih berfikir bahwa Tuhan mungkin punya rencana yang lebih indah untuk saya dan keluarga saya.

Selembar surat tugas yang saya pegang ini harus saya laporkan juga pada istri saya dirumah sebagai bukti bahwa saya pergi bukan untuk jalan-jalan tetapi untuk sebuah tugas Negara hehheeh… dan benar sesampainya dirumah saya menunjukkan surat tugas tersebut pada istri, setelah berbincang-bincang beberapa saat maka diputuskan liburan bersama keluarga dipending akhir pekan berikutnya dan akhir pekan ini saya gunakan untuk menjalankan tugas kantor untuk pergi ke Magelang.

Surat tugas dari kantor menyebutkan saya harus pergi ke daerah sekitar Kelurahan Mendut.Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Benak saya sudah mulai berfikir tempat rekreasi disekitar tempat tersebut. Akhirnya saya bertanya pada sahabat karib saya yaitu simbah Google :D, kemudian beliau menjawab dengan puluhan jawaban yang membuat saya mulai tersenyum karena banyak tempat yang asyik di sekitar Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Terbayang perjalanan dinas saya berubah menjadi liburan sendiri yang menyenangkan, kalau kata anak muda jaman sekarang namanya “me time”.
 
Motor Kesayangan
Berangkatlah saya ke Magelang pagi menjelang siang ditemani motor kesayangan dengan membawa box motor yang berisi perlengkapan sehari-hari seperti pakaian, peralatan MCK dan sedikit camilan. Walaupun istri saya sering menyebut box motor saya sebagai majic jar berjalan (penanak nasi berjalan) :D
Homestay Roro Mendut tempat menginap

Siang hari sesampainya di Kelurahan Mendut saya mencari penginapan yang berbeda dengan penginapan kebanyakan, saya temukan penginapan dengan model homestay yang bernuansa kekeluargaan karena saya merasa dirumah sendiri karena dapat berinteraksi dengan pemilik homestay.
 
Candi Mendut
Sore harinya setelah beristirahat sebentar saya sempatkan untuk berjalan-jalan disekitar homestay untuk menikmati udara sore hari. Saya sempatkan melihat Candi mendut karena jarak dari penginapan hanya sekitar 50 meter saja.
 
Menghilangkan rasa lapar diwarung depan Candi Mendut
“Mas, jajan bakso, mie ayam nopo kupat tahu khas magelang mriki dahar sekalian minum teh anget!”

Tawaran ibu-ibu penjual kuliner disekitar candi Mendut tidak saya abaikan karena perut ini sudah mulai lapar setelah menempuh perjalanan dari rumah sampai Magelang. Kebetulan sore itu hujan gerimis yang rasanya cocok kalau berteduh di warung sekaligus merasakan masakan khas daerah Magelang. Sambil makan sesekali diselingi obrolan dengan ibu-ibu penjualnya ternyata juga asyik.

“Mas, depan candi Mendut itu ada Biara Budha lho! Sekalian masuk gratis yang penting ijin satpam dan jaga sopan santun! “

“Weeh… baru tau saya! Oke saya tak kesana..” Jawab saya sambil merogoh kantong untuk bayar makanan.
Biara Budha  Candi Mendut

Setelah mengucapkan terimakasih pada ibu-ibu penjual kuliner saya bergegas menuju Biara Budha yang berada persis disebelah Candi Mendut. Sebelumnya tak lupa minta ijin satpam biara tersebut.
Taman didalam Biara Budha
Jalan masuk Biara

Hari semakin sore saya putuskan untuk kembali ke homestay  sambil mengaktifkan kamera ponsel untuk sekedar mengabadikan keindahan suasana disekitar Candi Mendut.

Keesokan harinya saya berkemas-kemas dari homestay melanjutkan perjalanan untuk menunaikan kewajiban saya yaitu melaksanan tugas dikomplek kabupaten Magelang sampai siang hari. Siang harinya semua tugas kewajiban saya sudah selesai dan tinggal melaksanakan sunahnya saja yaitu jalan-jalan lagi. Sebelum pulang saya melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur karena jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat saya selesai bertugas.
Candi Borobudur

Cukup 15 menit perjalanan naik motor saya sudah sampai di Candi Borobudur. Dengan mahar 30 ribu rupiah saya sudah bisa menebus tiket masuk Candi Borobudur yang merupakan warisan budaya dunia yang terkenal itu. Setelah masuk, tak afdol jika tidak berfoto-foto dengan latar belakang Candi Borobudur :D , seingat saya terakhir kali saya berfoto di Candi Borobudur adalah ketika saya SD itupun fotonya sekarang sudah mulai rusak dimakan usia heheh…

Setelah dirasa cukup lelah dan puas saya putuskan meneruskan perjalanan kerumah. Waktu menunjukkan pukul 13.00 saya pulang dari Candi Borobudur tetapi sesaat setelah keluar dari Candi Borobudur saya putuskan untuk mampir kesebuah masjid yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan dari Candi Borobudur untuk menunaikan Sholat Dzuhur sekaligus beristirahat sebentar.
 
Lokasi Candi Pawon persis didepan masjid saya beristirahat
Candi Pawon

Ternyata di timur masjid  atau didepan masjid ada bangunan Candi lagi yang dinamakan Candi Pawon. Alhasil setelah sholat Dzuhur saya putuskan untuk melihat-lihat Candi Pawon yang ternyata masih termasuk kawasan candi Borobudur.
“ Saya baru tahu tentang Candi Pawon, ternyata Jawa tengah gayeng” batin saya berkata demikian.
 
Kedai Kopi Luwak
Penikmat kopi luwak 

Satu hal lagi yang membuat saya begitu tertarik adalah adanya sebuah kedai Kopi Luwak disebelah Candi Pawon. Ternyata penikmatnya kebanyakan orang bule alias luar negeri. Kalau saya cukup foto-foto saja, karena tebayang mahalnya kopi luwak :D hehehhe…
Singkat Cerita selesai dari Candi Pawon saya pulang dengan niat..
“Saya akan ajak keluarga saya jalan-jalan ke Magelang akhir pekan yang akan datang”
Hadeehhhh…. Ternyata saya jalan-jalan ke Magelang saja sudah menyenangkan alias Gayeng. Apalagi kalau jalan-jalan kesemua Kabupaten/Kota di Jawa Tengah pasti lebih Gayeng.



*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah ( link www.twitter.com/visitjawatengah )


Saturday, 22 October 2016

MALAM INI MENEMANI ANAK-ANAK OSIS DALAM ACARA LDK
Dengerin lagunya Yovie & Nuno sambil ditemari pacar mungkin jadi favorit anak muda usia SMA jaman sekarang namun malam ini mereka masih disekolah mengikuti LDK. LDK? Merurut tulisan yang saya baca dari Wikipedia LDK itu adalah……….. :D dibawah ini sudah saya copykan dari Wikipedia (walaupun kebenaran isi tulisannya pun belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, Karena kebenaran hanya milik ALLAH :D). hehehe…
Latihan Dasar Kepemimpinan / LDK adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas (untuk LDK tingkat sekolah menengah). Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIS dari sekolah yang bersangkutan.
LDK biasanya diberikan dalam 2 bagian yaitu LDK Fisik dan LDK Mental. Pemberian materi dari kedua jenis LDK ini biasanya diberikan di waktu dan tempat yang berbeda. Untuk LDK Mental, yang menjadi pemberi materi bukanlah lagi para Pengurus OSIS lama melainkan Dewan Guru, Pembina OSIS, Kepala Sekolah serta Guru Psikologi dan Konselingdari sekolah yang bersangkutan, atau bisa juga dengan cara menyewa dari suatu Lembaga Psikologi Independen. LDK Fisik biasanya diberikan di sekolah dalam waktu 3-5 Hari penuh, sedangkan LDK Mental biasanya diberikan di luar kota dalam waktu 2-4 hari.
LDK Fisik
Untuk LDK Fisik pada umumnya, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk PBB / Pelatihan Baris Berbaris. PBB ini meliputi beberapa hal seperti :
·         Baris Berbaris dasar :
·         Hadap Kanan,
·         Hadap Kiri,
·         Balik Kanan,
·         Hadap Serong Kanan,
·         Hadap Serong Kiri,
·         Jalan Ditempat,
·         Langkah Tegap Maju, dan
·         Meluruskan Barisan.
·         Baris Berbaris Tingkat Menengah :
·         Perpaduan antara Langkah Tegap Maju dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan,
·         Perpaduan antara Jalan Ditempat dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan, dan
·         Buka - Tutup Barisan.
·         Baris Berbaris Tingkat Tinggi :
·         Langkah Tegap Maju beregu,
·         Haluan Kanan beregu,
·         Haluan Kiri beregu,
·         Belok Kanan beregu, dan
·         Perpaduan antara Langkah Tegap Maju, Balik Kanan, keempat jenis hadap-hadapan, dan Jalan Ditempat.
·         Ujian Akhir : Perpaduan Keseluruhan Materi PBB.

Dalam LDK Fisik ini peserta dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi, terlebih selama mengikuti 3-5 hari LDK. Beberapa peraturan yang pada umumnya diterapkan dalam LDK ialah :
·         Selama pelaksanaan LDK, peserta harus hadir di tempat LDK tepat waktu,
·         Kebersamaan ialah hal yang amat diperhatikan selama pelaksanaan LDK. Jika ada 1 peserta saja yang tidak membawa air minum, saputangan, topi, ataupun atribut-atribut lainnya yang telah ditetapkan, maka seluruh pesertalah yang akan menanggung hukumannya,
·         Setiap peserta wajib mematuhi seluruh peraturan dan perintah yang diberikan oleh tim pemberi LDK. Jika tidak, maka kepadanya akan diberikan hukuman, dan
·         Kebersamaan juga diterapkan apabila ada salah satu peserta LDK yang melakukan kesalahan
Hukuman dalam LDK Fisik biasanya berupa push-up untuk pria atau squat jump untuk wanita. Jumlahnya tergantung perintah dari pemberi LDK.
LDK Mental
Untuk LDK Mental pada umumnya, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk Penyuluhan Mental Kepemimpinan. Kegiatan yang biasa dilakukan dalam LDK Mental adalah :
Outbond / Kegiatan Alam, seperti :
·         Hiking
·         Menyeberangi sungai
·         Mendaki bukit
·         Menyusuri terassering / pematang sawah
Permainan-permainan yang memiliki nilai kepemimpinan, seperti :
·         Memasukkan paku dalam botol dengan mata tertutup. Salah seorang yang lain memberikan aba-aba agar paku tersebut masuk. Dibutuhkan kemampuan untuk menganalisissegala macam kemungkinan dan kemampuan untuk memerintah secara hati-hati dan terpertimbangkan agar bisa mencapai goal dari permainan ini yaitu memasukkan paku dalam botol
·         Bisik berantai. Dibutuhkan kemampuan sebagai pendengar sekaligus penyampai pesan yang baik agar dapat menyampaikan pesan yang benar dari awal hingga akhir.
Pemberian materi kepemimpinan yang dibagi dalam beberapa sessi, seperti :
·         Sesi Kepemimpinan : Penyuluhan mengenai karakter pemimpin yang benar.
·         Sesi Komunikasi : Penyuluhan mengenai cara-cara berkomunikasi yang benar sebagai layaknya seorang pemimpin.
·         Sesi Problem Solving / Challange - Proses manajemen konflik : Penyuluhan mengenai cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar.
·         Sesi Dinamika Kelompok : Berupa permainan.
Pelantikan
Setelah seluruh calon Pengurus OSIS baru mengikuti kedua LDK ini, sesegera mungkin atau paling lambat 2 minggu setelahnya mereka akan dilantik menjadi Pengurus OSIS resmiPelantikan ini dilakukan oleh Pengurus OSIS lama dan disahkan oleh Kepala Sekolah. Pelantikan dan Pengesahan ini disaksikan oleh seluruh Dewan Guru dan Siswa/i sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam sebuah upacara besar yaitu Upacara Pelantikan Pengurus OSIS baruPeriode Kerja.
Begitu kira-kira sekilas tentang LDK… mudah mudahan memberi pencerahan…..


Friday, 7 October 2016



       Cerita saya kali ini akan saya mulai dari sebuah Pos Kamling tidak jauh dari rumah saya, tepatnya di Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. “Apa………. Pos Kamling!?” mungkin pertanyaan sekaligus rasa heran  dalam benak kita ketika membicarakan tentang Pos Kamling. Ataupun malah ketika terdengar kata “Pos Kamling” maka yang terbayang adalah tempat berkumpul warga untuk menghabiskan malam dengan main kartu.
Ilustrasi kegiatan main kartu di Pos Kamling
Oooowww….oow… tunggu dulu! Cobalah tengok sebuah Pos Kamling yang keren bin kekinian kalau menurut saya.
Gardu Pos Kamling sekaligus Perpustakaan Desa (Gardu Pintar)
Bisa kita lihat bahwa dari luar terlihat biasa saja tetapi mari kita lihat lebih dekat Pos Kamling ini punya berbagai keunggulan yang bisa menginspirasi kita.
Tulisan Gardu Pintar berada di dinding Pos Kamling
Pertama, ternyata Pos Kamling ini sudah didukung Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu Free Wifi dan Free TV. Sangat jarang kita menemukan yang Free Wifi dan Free TV yang tentunya kita akan sangat nyaman dan betah jika ikut kegiatan Ronda atau Siskamling disini. Koneksi Wifi disini menggunakan layanan produk dari Telkom yaitu Telkom Wifi.id yang tidak diragukan lagi mempunyai banyak kelebihan diantaranya:
1. kecepatan yang memuaskan
2. stabil
3. Cara Registrasi dan setting Wifi.id itu sangat mudah dan simpel
4. ada yang gratis dan ada yang berbayar.
Tentunya kalau mampir ke Pos Kamling di kampung saya pastinya kita akan mendapat layanan gratis ini yang disponsori oleh Telkom.
Sticker ini menandakan dalam jangkauan koneksi Wifi
Layanan dari Telkom Wifi.id di Pos Kamping ini adalah salah satu program bantuan dari Telkom Indonesia yang diperuntukan untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Tentunya kami sebagai warga kampung bagian dari masyarakat Indonesia ikut merasa senang dan bangga atas bantuan tersebut.
layanan Wifi.id merupakan bantuan dari PT.Telkom Indonesia Tbk.

Jangan tanya masalah kecepannya, bisa mencapai 100 Mbps yang tentunya lebih dari cukup untuk berinternet ria.
Kecepatan up to 100 Mbps
Kedua, terdapat perpustakaan yang berisi buku-buku bacaan. Pos kamling sekaligus perpustakaan yang didukung dengan keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berwujud koneksi Wifi membuat kita mudah mencari informasi.
Lemari berisi buku-buku bacaan
Ketiga, Clean and Green alias bersih karena mempunyai tempat sampah yang terdiri dari tiga jenis yaitu sampah plastik, sampah organik, dan kertas. Selain itu juga terdapat himbauan untuk tidak merokok.
Tempat sampah terdiri 3 kategori
Himbauan tidak merokok
Keempat, Ramah anak karena disini terdapat tempat bermain anak, sehingga anak-anak pun bisa bermain dengan riang gembira sambil belajar membaca buku di perpustakaan.
Ayunan untuk anak-anak
Awal Perkembangan Pos Kamling
Oiya… membicarakan tentang Pos Kamling, sebenarnya pada awalnya dulu Pos Kamling dibangun di setiap tingkatan RT / RW dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam lingkungan kecil. Karena untuk lingkup yang lebih besar yaitu menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah merupakan tugas TNI , sedangkan untuk menjaga keamanan negara secara umum dilakukan oleh Polri :D heheheh
Awalnya kegiatan ataupun aktivitas yang dilakukan dalam Pos Kamling dinamakan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan), dilakukan dengan ronda berjalan berkeliling untuk menjaga keamanan setempat baik dengan jalan kaki, Ada juga yang sambil mengambil jimpitan (berupa beras atau uang) yang disiapkan dalam wadah kecil yang terletak di bagian depan rumah. Siskamling merupakan usaha dalam meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang memberikan perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat dengan mengutamakan upaya-upaya pencegahan dan menangkal bentuk-bentuk ancaman dan gangguan Kamtibmas.
Kadangkala disebagian masyarakat, Pos Kamling malah dijadikan ajang berkumpul untuk melakukan kegiatan yang tidak baik seperti berjudi main kartu atau malah minum-minuman keras. Mungkin karena awalnya fasilitas dalam Pos Kamling yang tidak lengkap membuat jenuh.
Lalu bagaimana gambaran atau contoh Pos Kamling yang baik, menarik dan menginspirasi. Tentunya apa yang dilakukan oleh masyarakat di Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta patut kita apresiasi  dan kita contoh. Karena dengan adanya Pos Kamling yang didalamnya terdapat kegiatan Siskamling yang manfaatnya antara lain: menjaga keamanan, antisipasi musibah/bencana, mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan antar warga masyarakat. Maka adanya Pos Kamling yang bernuansa digital dengan Sentuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang salah satunya menggunakan produk dari Telkom wifi.id ini perlu kita kembangkan di pelosok kampung/ desa seluruh Indonesia.
Harapan saya semoga dengan adanya Pos Kamling yang bernuansa Digital  di pelosok kampung/ desa seluruh Indonesia menjadikan salah satu wujud pembangunan dengan nuansa Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat masyarakat dalam lingkungan kecil. Membangun Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi tentunya bisa kita mulai dari lingkungan sekitar kita salah satunya contohnya adalah Pos Kamling dengan layanan Produk Telkom Wifi.id desa Tegalmulyo. Semoga menginspirasi kita semua sebagai warga negara Indonesia dan semoga Indonesia Makin Digital. 

#IndonesiaMakinDigital














Tuesday, 4 October 2016


Cinta itu sederhana, cinta datang dengan sendirinya, tanpa paksaan, dan sangat manusiawi. Tetapi hal tersulit dalam cinta adalah menggantinya atau menghentikannya
#bukticinta_blog (image source)
Patah hati itu normal, patah hati adalah bagian dari perjalanan cinta manusia. Cinta yang tidak terbalaskan, cinta yang bertepuk sebelah tangan, kenyataan pahit tersebut yang mungkin dirasakan Badung Bondowoso karena cintanya tidak dibalas rasa yang sama oleh Roro Jonggrang.
Mungkin karena beberapa hari ini saya gandrung mendengarkan lagu-lagu cinta nan syahdu sehingga membuat hati saya bergetar tak karuan ketika melewati Kraton Ratu Boko. Kebetulan setiap hari saya bekerja selalu melewati jalan menuju Kraton Ratu Boko yang terletak di sebelah selatan Candi Prambanan. Saya begitu tertarik mengenang kisah cinta Roro Jonggrang dari Kraton Ratu Boko.
Mengenang Cerita Cinta Roro Jonggrang maka tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia, dikarenakan adanya Candi Sewu yang terletak di komplek candi Prambanan kisahnya berawal dari permintaan tak masuk akal Roro Jonggrang kepada Bandung Bondowoso.
Candi Prambanan  

Komplek Candi Prambanan terdapat Candi Sewu yang terletak disebelah tenggara Candi Prambanan.
 
Candi Sewu berada satu komplek dengan Candi Prambanan
Lalu Bagaimanakah Cerita Cinta Roro Jonggrang itu?
Pada Jaman dahulu di Tanah Jawa khususnya di daerah Prambanan berdiri 2 buah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Pengging dan Kraton Ratu Boko. Kerajaan Pengging adalah kerjaan yang subur dan makmur yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Prabu Damar Moyo dan mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Raden Mas Bandung Bondowoso. Kraton Ratu Boko berada pada kekuasaan kerajaan Pengging yang diperintah oleh seorang raja yang kejam dan angkara murka yang tidak berwujud manusia biasa tetapi berwujud raksasa, yang bernama Prabu Boko. Akan tetapi Prabu Boko memiliki seorang putri yang cantik dan jelita bak bidadari dari khayangan yang bernama Putri Roro Jonggrang.
Prabu Boko juga memiliki seorang patih yang berwujud raksasa bernama Patih Gupolo. Prabu Boko ingin memberontak dan ingin menguasai kerajaan Pengging, maka ia dan Patih Gupolo mengumpulkan kekuatan dan mengumpulkan bekal dengan cara melatih para pemuda menjadi prajurit dan meminta harta benda rakyat untuk bekal.
Setelah semua persiapan dirasa cukup, maka Prabu Boko dan prajurit berangkat menuju kerajaan Pengging untuk memberontak. Maka terjadilah perang di Kerajaan Pengging antara para prajurit Pengging dan para prajurit Kraton Ratu Boko. Begitu banyak korban berjatuhan di kedua belah pihak dan rakyat Pengging menjadi menderita karena perang, banyak rakyat kelaparan dan kemiskinan. Mengetahui sebagian besar rakyatnya menderita dan sudah banyak korban prajurit yang meninggal, maka Prabu Damar Moyo mengutus anaknya Raden Mas Bandung Bondowoso maju perang melawan Prabu Boko dan terjadilan perang yang sangat sengit antara Raden Mas Bandung Bondowoso melawan Prabu Boko. Karena kesaktian Raden Mas Bandung Bondowoso maka Prabu Boko dapat dibinasakan. Melihat rajanya tewas, maka Patih Gupolo melarikan diri. Raden Mas Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupolo ke Kraton Ratu Boko.
Gerbang Kraton Ratu Boko
Setelah sampai di Kraton Boko, Patih Gupolo melaporkan pada Puteri Roro Jonggrang bahwa ayahandanya telah tewas di medan perang, dibunuh oleh kesatria Pengging yang bernama Raden Mas Bandung Bondowoso. Maka menangislah Puteri Roro Jonggrang, sedih hatinya dikarenakan  ayahandanya tewas di medan perang.
Bandung Bondowoso tiba di Kraton Ratu Boko
Maka sampailah Raden Mas Bandung Bondowoso di Kraton Boko dan terkejutlah Raden Mas Bandung Bondowoso melihat Puteri Roro Jonggrang yang cantik jelita nan anggun, maka ia ingin memperistri Puteri Roro Jonggrang. Akan tetapi Puteri Roro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden Mas Bandung Bondowoso karena ia telah membunuh ayahhandanya. Untuk menolak pinangan Raden Mas Bandung Bondowoso, maka Puteri Roro Jonggrang mempunyai siasat dalam hatinya dengan memberikan syarat yang tak masuk akal. Puteri Roro Jonggrang mau dipersunting Raden Mas Bandung Bondowoso asalkan ia sanggup mengabulkan dua permintaan Puteri Roro Jonggrang. Permintaan yang pertama, Puteri Roro Jonggrang minta dibuatkan sumur Jalatunda sedangkan permintaan kedua, Puteri Roro Jonggrang minta dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam.
Raden Mas Bandung Bondowoso menyanggupi kedua permintaan puteri tersebut. Segeralah Raden Mas Bandung Bondowoso membuat sumur Jalatunda dan setelah jadi ia memanggil Puteri Roro Jonggrang untuk melihat sumur itu.
Sumur Jalatunda berada di Dieng, Banjarnegara
Kemudian Puteri Roro Jonggrang menyuruh Raden Mas Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur. Setelah Raden Mas Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, maka Puteri Roro Jonggrang memerintahkan Patih Gupolo menimbun sumur dan Raden Mas  Bandung Bondowoso pun tertimbun batu di dalam sumur. Puteri Roro Jonggrang dan Patih Gupolo menganggap bahwa Raden Mas Bandung Bondowoso telah mati di dalam sumur akan tetapi di dalam sumur ternyata Raden Mas Bandung Bondowoso belum mati maka ia bersemedi untuk keluar dari sumur dan Raden Mas Bandung Bondowoso keluar dari sumur dengan selamat.
Raden Mas Bandung Bondowoso menemui Puteri Roro Jonggrang dengan marah sekali karena telah menimbun dirinya dalam sumur. Namun karena kecantikan Puteri Roro Jonggrang kemarahan Raden Mas Bandung Bondowoso pun mereda.
Kemudian Puteri Roro Jonggrang menagih janji permintaan yang kedua kepada Raden Mas Bandung Bondowoso untuk membuatkan 1000 candi dalam waktu 1 malam. Maka segeralah Raden Mas Bandung Bondowoso memerintahkan para jin pengikutnya untuk membuat candi akan tetapi pihak Puteri Roro Jonggrang ingin menggagalkan usaha Raden Mas Bandung Bondowoso membuat 1000 candi. Ia memerintahkan para gadis menumbuk dan membakar jerami supaya kelihatan terang untuk pertanda pagi sudah tiba dan ayam pun berkokok bergantian.
Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk padi serta di timur kelihatan terang maka para jin berhenti membuat candi. Jin melaporkan pada Raden Mas Bandung Bondowoso bahwa jin tidak dapat meneruskan membuat candi yang kurang satu karena pagi sudah tiba. Akan tetapi firasat Raden Mas Bandung Bondowoso pagi belum tiba. Maka dipanggillah Puteri Roro Jonggrang disuruh menghitung candi dan ternyata jumlahya 999 candi, tinggal 1 candi yang belum jadi.
Bentuk Candi Sewu dilihat dari angkasa
Maka Puteri Roro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden Mas Bandung Bondowoso. Karena ditipu dan dipermainkan maka Raden Mas Bandung Bondowoso murka sekali dan mengutuk Puteri Roro Jonggrang “Hai Roro Jonggrang candi kurang satu dan genapnya seribu engkaulah orangnya”. Maka Puteri Roro Jonggrang berubah wujud menjadi arca patung batu.
Arca Batu Roro Jonggrang
Dan sampai sekarang arca patung Roro Jonggrang masih ada di Candi Prambanan dan Raden Mas Bandung Bondowoso mengutuk para gadis di sekitar Prambanan menjadi perawan kasep (perawan tua) karena telah membantu Puteri Roro Jonggrang.

Kebenaran Cerita Cinta Roro Jonggrang?
Cerita Cinta Roro Jonggrang yang menarik tersebut tentunya banyak yang percaya dan tidak mempercayainya. Banyak orang mempertanyakan kebenaran dari cerita cinta Roro Jonggrang. Banyak orang mempercayainya karena menurut mereka pada jaman dahulu memang orang ada yang memiliki kekuatan mistis seperti Bandung Bondowoso. Dan ada juga orang yang tidak percaya karena menganggap hal seperti itu tidak rasional. Lalu apakah peristiwa Roro Jonggrang itu benar–benar ada pada jaman dahulu ?. Jawabannya menurut saya: Sudahlah, biarkan cerita/dongeng Roro Jonggrang  tetap melegenda sebagai warisan budaya bagi kita dan generasi penerus dimasa yang akan datang. Sedangkan Kraton Ratu Boko dan Candi Sewu yang terletak di komplek Candi Prambanan sebagai warisan budaya nusantara bahkan Warisan Dunia yang wajib kita lestarikan.
Sebagai generasi pewaris budaya bangsa bahkan pewaris Warisan Dunia yaitu Kraton Ratu Boko, Candi Prambanan dan Candi Sewu maka kita tentunya wajib mengetahui sejarah budaya bangsa kita tersebut, mengunjungi “Warisan Budaya dan Warisan Dunia” untuk melihat secara langsung betapa baradab dan bermartabatnya nenek moyang kita. Ataupun  sedikit sumbangsih dalam melestarikan budaya seperti anak-anak SMA N 1 Prambanan yang mengadakan Pentas Kethoprak Pelajar tahun 2014 dengan mengambil lakon Judul “Roro Jonggrang” ini bisa menginspirasi masyarakat luas.
SMA N 1 Prambanan "Roro Jonggrang"

Ternyata anak-anak didik saya di SMA N 1 Prambanan yang menjadi pemeran dalam Pentas Kethoprak begitu antusias dan secara langsung mengetahui cerita dan makna luhur yang terkandung dalam cerita Roro Jonggrang yang dipentaskan. Bisa kita lihat begitu menariknya Pentas Kethoprak “ Roro Jonggrang” dalam video dibawah ini:
Itulah Bukti Cinta Mereka Kepada Warisan Dunia
Love or Lost
Kalau saya sih… Cinta Warisan Budaya Dunia!




*tulisan ini sebagai wujud #bukticinta kepada Budaya Nusantara dan Warisan Dunia, sekaligus diikutsertakan dalam Love Or Lost Blog Competition





www.simbahzusuf.com SIMBAHZ